Kunjungan Para Kyai Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor ke Al-Mizan
Posted on 6th Nov 2021 at 10:47 by Ghiyats
Pada Ahad (31/10/2021), Al-Mizan kedatangan rombongan tamu istimewa, yaitu para pimpinan pesantren yang tergabung dalam Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor ke Pondok Pesantren Modern Al-Mizan 2 Putri, Cikole, Pandeglang. Kunjungan para kyai ini telah direncanakan bersamaan dengan hadirnya mereka dalam acara resepsi pernikahan di Daar El-Qolam 4, Jayanti, Tangerang, di hari yang sama.
Dalam rombongan, tidak kurang dari 20 kyai datang ke Al-Mizan, hadir diantaranya Ketua FPA Gontor, Dr. KH. Zulfikli Muhadli, S.E. M.M., Pimpinan Pondok Modern Al-Ikhlas Taliwang, Lombok; Sekjen FPA Gontor, KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Batang; Presiden Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) Dr. KH. Tata Taufik, M.Ag., Pimpinan Pondok Modern Al-Ikhlas Kuningan; KH. Ahmad Jameel, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur'an, beserta rombongan lainnya.
Kunjungan ini dinamakan Tajammu' (kumpulan), dengan tujuan untuk mensosialisasikan UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Sistem Mu'adalah yang telah diresmikan oleh pemerintah, kepada segenap pimpinan pondok yang hadir, terkhusus di wilayah Banten. Kunjungan diawali dengan makan malam di Jordan Resto Al-Mizan.
Selanjutnya, dilaksanakan pertemuan para Kyai bersama seluruh santri dan guru Pondok Pesantren Modern Al-Mizan 2 Putri di Aula Utama. Dalam kesempatan ini, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, S.E., M.M. berkenan menyampaikan sambutan mewakili para kyai yang hadir. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya untuk memiliki Symbolic Capital, yaitu sumber daya individu yang berbasis gelar, kehormatan dan prestise, untuk membangun image yang kuat di masyarakat sosial kita. Pesantren dalam hal ini, perlu membangun Symbolic Capital ini untuk mendukung gerakan dan pengaruhnya di masyarakat dalam pendidikan dan dakwah, sehingga masyarakat bisa menerima dan melihat pesantren bukan lagi sebagai lembaga pendidikan sekunder, tapi menjadi tujuan utama bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan hidup secara menyeluruh bagi anak-anaknya. Sambutan beliau semakin menarik ketika mulai membuka pertanyaan bagi santri dan memberikan hadiah uang tunai bagi yang bisa menjawab pertanyaan beliau. Pertemuan dengan santri ini ditutup dengan do'a oleh KH. Humaidi Latief, Pimpinan Pondok Pesantren Daar el-Falah, Mandalawangi, Pandeglang.
Acara dilanjutkan dengan pertemuan terbatas, Tajammu' Para Pimpinan Pondok, di ruangan Al-Mizan Convention Center (ACC), yang fokusnya adalah pembahasan mendetail terkait perkembangan dan implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Sistem Mu'adalah di kalangan pesantren-pesantren alumni Gontor. Kyai Anang Rikza menegaskan, bahwa dengan adanya UU ini, Pesantren mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah sebagai satuan pendidikan nasional, dan diberikan hak kebebasan untuk mengatur pola dan sistem pendidikan yang sesuai dengan karakter pesantren yang telah tertuang dalam UU tersebut. Ini menjadi hadiah besar dari republik ini untuk kalangan pesantren, yang sejatinya adalah lembaga pendidikan indigenous, asli Indonesia yang sudah selayaknya dibantu, dibela dan diperjuangkan. Karena bagaimanapun, pesantren-lah lembaga yang secara integratif memadukan pendidikan umum, agama, dan akhlak dalam satu lingkup yang terpadu, yang telah terbukti melahirkan banyak manusia berkarakter yang memiliki peran besar dalam membangun masyarakat.
Keesokan harinya, para rombongan kyai diajak untuk melihat dan mendo'akan lokasi kampus Al-Mizan 3 Program Tahfidzul Qur'an yang berjarak 15 menit dari kampus 2 putri. Sambil menikmati suasana sawah dan pemandian air hangat, para kyai berdecak kagum dengan adanya kampus Al-Mizan 3, sambil memanjatkan do'a, dan merencanakan akan kembali melaksanakan pertemuan lanjutan di Al-Mizan 3. Setelah itu, para rombongan kyai bergerak meninggalkan kampus Al-Mizan 2 Putri, untuk melanjutkan kunjungan ke Pesantren Nurul Iman, Parung, Pesantren An-Nur Darunnajah 8, Cidokom, dan roadshow ke Lampung dan Palembang.